Rabu, 14 September 2011

Ternyata… Ada yang Positif dari Kebiasaan Setan


Weitzzzz…  jangan negative thinking dulu lah… Judul kadang emang menyesatkan, tapi sumpah mati… saya tidak ingin menyesatkan siapa pun. Suweeer….

Hayooo… siapa yang tahu apa itu setan? Pastinya bukan makanan yah… Deskripsi yang paling tepat menurut saya, setan itu adalah musuh manusia. Kenapa?

Menurut berbagai sumber yang pernah saya baca (waktu itu saya masih sering numpang baca gratis di toko buku…). Permusuhan antara manusia dengan setan adalah permusuhan abadi yang sudah mengakar. Berawal dari kesombongan setan (iblis) yang tidak mau menuruti perintah Allah untuk bersujud kepada Adam, karena merasa derajatnya lebih tinggi dari Adam (setan telah diciptakan dari api, sementara Adam diciptakan dari tanah).

Setelah Allah mengusir setan dari surga abadi karena kesombongannya, setan berjanji akan menghalang-halangi manusia dari jalan yang lurus, mengganggu dan menyesatkan manusia dari segala arah dengan degala cara.

Tapi, kalau kita bisa lihat dari sisi yang lain, sebenarnya ada beberapa kelebihan yang justru dimiliki oleh setan. Dan apabila hal itu dilakukan dalam konotasi yang POSITIF, kelebihan itu justru dapat diaplikasikan dalam kehidupan untuk melawan setan itu sendiri.

Pantang Menyerah
Setan tidak pernah menyerah, selama keinginannya menggoda dan menyesatkan manusia belum tercapai. Sementara manusia, banyak yang mudah menyerah dan berputus asa dalam mencapai tujuan hidupnya. Tidak jarang manusia yang akhirnya jadi temennya setan lantaran bunuh diri. Coba manusia bisa dan mau meniru semangat pantang menyerah yang dimiliki setan untuk melakukan hal-hal yang positif, hasilnya pasti memuaskan. Dan pastinya setan akan bingung karena punya saingan.  Hehehehe…

Selalu Berusaha
Setan akan mencari cara apapun untuk menggoda manusia. Dan agar tujuannya dapat tercapai, setan selalu kreatif dan penuh ide. Beda lagi dengan manusia, boro-boro untuk kreatif, kadang tinggal ngejalanin konep aja susah. Manusia ingin enaknya saja, banyak yang malas. Seandainya saja manusia bisa dan mau untuk lebih giat berusaha. Pastinya kehidupan mereka akan lebih baik. Bukan begitu…?

Konsisten
Setan dari mulai pertama kali diciptakan tetap konsisten pada pekerjaan dan tujuannya, tidak pernah mengeluh. Sedangkan manusia banyak yang mengeluhkan pekerjaan mereka, sementara banyak manusia lain yang masih nganggur. Banyak  manusia yang mengeluhkan tentang kehidupannya, sementara masih banyak manusia lain yang tidak bisa hidup dengan layak.

Solider 
Sesama setan tidak pernah saling mendahului, apalagi menyakiti. Bahkan mereka selalu bekerjasama untuk menggoda manusia. Lain halnya dengan manusia. Jangankan untuk bekerja sama, untuk merasakan peduli terhadap sesama saja susahnya setengah mati. Kebanyakan dari manusia lebih senang saling jegal, saling menyakiti dan bahkan saling bunuh. Gimana manusia bisa maju kalo masih punya mental seperti itu?

Jenius
Setan itu memang pintar mencari cara agar dapat menggoda manusia. Segala aspek digunakan untuk melengahkan pertahanan manusia. Sementara itu manusia banyak yang malas, dan enggan mempergunakan kreatifitasnya. IQ sih tinggi, tapi malas mempergunakan otaknya untuk berfikir. Kebanyakan dari mereka lebih memilih pasif menerima apa yang diberikan oleh orang lain.

Tanpa Pamrih
Setan bekerja 24 jam tanpa mengharapkan imbalan apapun. Karena mereka memiliki visi dan misi yang jelas. Bayangkan, mana ada manusia yang bisa seperti itu? Manusia melakukan apapun, dengan tujuan untuk mendapatkan imbalan.  Bahkan, untuk kegiatan sosial pun, tidak jarang dari mereka justru mempertebal kantong sendiri. Dan jaman sekarang, korupsi berjamaah itu kok jadi musim ya…?

7.    Suka Berteman
Setan adalah mahluk yang selalu ingin berteman. Mencari teman sebanyak-banyaknya untuk menemaninya di neraka kelak. Berbeda dengan manusia. Banyak yang dulunya teman akrab, akhirnya malah jadi musuh. Kebanyakan dari mereka lebih memilih mementingkan diri-sendiri dan egois.

Terima kasih untuk sumber bacaannya. Kebetulan sebagian dari postingan ini saya peroleh dari ddsunandarwarnet dan casioproduk.

Bapakku (Kangen...)

Bapak...
Aku masih ingat saat kau ada di sini
Teduh wajahmu tenangkan hati
Bertutur bijak bermawas diri 

Bapak…
Lama kita tidak bertemu 
Hati sering dilanda pilu
Digerogoti oleh rasa rindu

Bapak...
Maafkan atas semua salahku
Yang telah mengecewakan hatimu
Belum bisa seperti inginmu
 
Bapak...
Andai kau derngar keluhku
Betapa aku merindukanmu
Kembali bersama seperti dulu

Pengakuan

Tak sepatah kata dapat terucap…
Saat jelas-jelas kau ada di sini

Tak sebait lagu pun, dapatku dendangkan…
Walau kusadari, betapa indah dirimu

Sementara…
Sejuta kata, terangkai indah dalam puisiku

Dan…
Ribuan nada, tertata indah dalam harmoni laguku

Tapi…
Semua itu terjadi saat sepi kuasai hati,
Saat kau jauh, dan tidak ada di sini…

Maaf…
Bukan maksudku mempermainkan rasamu,
Dan bukan inginku, memendam rasaku

Seandainya aku punya sedikit nyali,
Tuk ungkap rasa di hati, tuk jujur dan tulus akui
Bahwa sebenarnya …
Aku t'lah lama menyayangimu….

A K U ( Ego )

Aku adalah aku...
Bukan kau, dan bukan juga dia

Aku hidup dalam hidupku...
Bukan hidupmu, apalagi hidupnya

Dan...
Aku berjalan lurus di jalanku...
Bukan jalanmu, bukan juga jalannya

Aku selalu menjadi diriku...
Tak menirumu, apalagi meniru gayanya

Akhirnya...
Aku jujur pada diriku
Tidak sepertimu, juga tidak seperti dia

Jumat, 02 September 2011

Indestructo Tanks

Ini adalah java game yang lumayan menyenangkan. Berkisah tentang tank yang mempunyai misi menghancurkan musuh-musuh helikopternya. Tanpa bekal senjata apapun, tank ini menunggu para helikopter atasnya menembakkan senjatanya, dan tank tersebut meloncat ke atas dan menghancurkan helikopter-helikopter tersebut.

Selamat bermain!!!

Transtool 9, Akhirnya Aku Bisa...

Lagi anteng nonton TV kabel, eh... anak minta tolong buat ngeberesin Pe-eR Bahasa Inggrisnya. Padahal kemampuanku tentang bahasa asing yang satu itu, bisa dibilang Nol Besar. Gimana enggak? Lha wong bahasa Indonesia-ku saja masih belepotan...

Bermodal kamus tebel (berisi 1.000.000.000 kosa kata), aku cari dan artikan kata demi kata, trus merangkai kata menjadi kalimat, kemudian disusun menjadi sebuah paragraf. Dan akhirnya, Pe-eR si anak selesai walau cuman satu nomor. Lama juga ya ngerjain beginian doang...? (pikirku...). 

Daripada buang-buang waktu, aku nyalain PC, browsing dan nyari tahu lewat mbah Google. Ada gak software yang bisa menterjemahkan dengan akurat minimal satu paragaf? Akhirnya... ketemu juga software yang aku cari di sini. Nama programnya TransTool 9. 

Setelah download, akhirnya terinstal juga program TransTool 9 itu di PC-ku (walaupun harus repot dan lama memahami petunjuk crack-nya). Dan dengan waktu yang singkat, Pe-eR anak langsung beres, tanpa perlu repot bolak balik kamus.

Untuk mencoba dan membuktikan kehebatan TransTool 9, silahkan download software di sini. Aku telah melakukan pembenahan pada instruksi instal software guna mempermudah proses instalasi.

Arti Kehidupan...

Jangan berkata tidak, bila kau jatuh cinta
Terus terang sajalah, buat apa berdusta
Cinta itu anugrah, maka berbahagialah
Sebab kita sengsara, bila tak punya cinta
 .....
Rintangan pasti datang menghadang
Cobaan pasti datang menghujam
Namun yakinlah bahwa cinta itu kan membuatmu
Mengerti akan arti kehidupan
  .....
Marilah sayang, mari sirami
Cinta yang tumbuh di dalam diri 
Marilah sayang, mari sirami
Agar merekah sepanjang hari
  
Adalah lirik lagu karya Doel Sumbang, yang judulnya sama persis dengan judul postingan kali ini, Arti Kehidupan. Trus, apa menariknya? Lha wong lagunya jadul gitu.

Sebelum memvonis lebih jauh, silahkan download lagunya di sini atau di sini. Setelah selesai, silahkan dengarkan dengan segenap hati, penuh perasaan dan ikhlas.

Menurut aku (tanpa bermaksud menggurui lho...), makna lagu itu teramat sangat dalam. 

Manusia harus bisa jujur pada diri mereka sendiri. Dan manusia juga harus merasakan bahagia, karena manusia dapat merasakan cinta, kasih dan sayang. Tanpa perlu berbohong pada diri sendiri, berbohong kepada orang lain, perasaan ragu atau rasa malu.Manusia harus sadar, dalam mempertahankan cinta, sangat banyak cobaan, godaan dan tantangan yang akan timbul. Tapi yakinlah... semua masalah akan dapat diatasi. Manusia harus bisa memupuk, merawat, menjaga dan menghargai cinta, dengan segenap jiwanya. Karena manusia tidak dapat hidup tanpa rasa cinta, kasih dan sayang.

Kamis, 01 September 2011

Yogyakarta...

Mata sih dah merem-melek, berat banget. Maklum, udah waktunya istirahat.

Tapi, telinga masih mampu menangkap sayup-sayup lantunan lagu merdu. Memang sih lagu lama, tapi (menurut aku) sangat enak untuk didengar. Kalo gak salah, lagunya milik Kla Project yang judulnya Jogjakarta.
 
Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat 
Penuh selaksa makna

Terhanyut aku akan nostalgi 
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama suasana Jogja

............


Penggalan bait awal lagu tersebut, membuat pikiranku menerawang jauh menembus ruang dan waktu, kembali pada saat aku masih eS-eM-Pe. Waktu  itu aku sekolah di Magelang, Jawa Tengah. Lha, terus apa hubungannya ama lagu Jogjakarta tadi? (bingung mode on...). Sebentar, sabar dulu... 

Waktu itu, aku dan teman-teman (kalo gak salah jumlahnya lima orang) sering jalan bareng dan main ke Jogja, walau dengan modal pas-pasan (maklum, masih pelajar eS-eM-Pe...). Kami berlima sering nongkrong dan kongkow di Mall Malioboro, Jalan Malioboro (walaupun hanya ngeliatin dagangan orang dan ngeliatin orang yang pada belanja), trus jalan ke Alun-Alun Jogja, atapun sekedar muter-muter menghabiskan malam. Pokoknya seru deh...

Klo inget masa itu, jadi pengen nangis... (saking berkesannya...). Tapi, mo gimana lagi... aku sekarang dah jauh dari Jogja. Gak bisa semudah itu mengulang kenangan masa lalu. Ya harus dinikmati aja. 

Nah, klo ada yang punya kenangan ama lagu yang satu ini (mungkin, mirip-mirip seperti kenangan aku...), silahkan klik di sini atau di sini untuk download lagunya. Dan silahkan dinikmati, sambil rada-rada menghayal. Silahkan...

Silaturahmi ...

Dalam rangka mengisi sakralnya tradisi lebaran, sudah wajib hukumnya bersilaturahmi ke tempat sanak sodara untuk sekedar bermaaf-maafan.

Hari ini, banyak sodara yang datang ke rumah untuk "sungkeman". Maklum, di rumah masih ada orang yang dituakan (karena memang usianya sudah tua, he.he.he...). Ada bude (istrinya pakde...), pakde (suaminya bude...), bibi (istrinya si paman...) dan paman (suaminya si bibi) serta beberapa keponakan.

Satu menit... dua menit... tiga menit... dan trus berlanjut sampai beberapa jam. Akhirnya, acara ramah tamah itu berakhir. Tentunya tidak lupa ditutup dengan menghabiskan berporsi-porsi ketupat, opor dan rendang (sayangnya gak sempet mengabadikan moment indah ini... karena kamera handphone tiba-tiba hang...).
Setelah rombongan pulang, giliran aku bertandang ke rumah "kakak", yang kebetulan, tinggalnya masih di wilayah timur Jakarta. Dengan sepeda motor, akhirnya nyampe juga di kediaman "kakak". Prosesi selanjuntya masih sama. Salam-salaman, maaf-maafan dan bla... bla... bla... (ngobrol panjang kali lebar, yang hasilnya adalah luas...).


Lumayan lama... sekitar tiga jam kami ngobrol ngalor-ngidul. Lantaran perut masih kenyang, tidak ada menu ketupat atau opor yang disajikan.

Akhirnya badan pada pegel, capek... capek... dan capek. Kami semua cuman bisa senderan di sofa, tiduran di ubin dan gelisah (lantaran badan letih...).

Ternyata, bukan cuman aku yang capek... ada yang lebih cape. Tidur, dan tidur, sampe gak bisa dibangunin. Bangun, tapi kemudian tertidur lagi. Reaksinya bisa dilihat di bawah ini :

Lebaran Sih... Tapi Gak Mudik...!!!

Tahun ini, klo gak salah sih udah tahun 2011. Berarti, di Jakarta udah hampir 17 tahun (wow....). Dan ini adalah tahun ke-5 aku gak mudik, setelah terakhir mudik (kalo gak salah...) tahun 2006 yang lalu.

Eits... jangan buru-buru berprasangka buruk. Bukannya sombong gak mau ketemu sanak saudara di kampung halaman, tetapi... ada beberapa faktor yang membuat aku gak bisa pulang. Salah satu faktornya ya kerjaan (alasan klise kali ya...). Tapi, itu memang alasan yang sebenar-benarnya, tanpa manipulasi.


Abis mo gimana lagi. Kalo atasan dah bilang begitu, ya susah buat direvisi. Apalagi ditolak. Lha wong yang mengamandatkan si atasan. Ya toh...?

Ngeliat orang yang sibuk, repot dan bahagia mempersiapkan perjalanan mudiknya, jadi nambah pengen buat mudik. Tapi apa mau dikata, ibarat pepatah yang berkata "nasi sudah menjadi bubur", gak bisa diapa-apain lagi. Huffttt...

Ya sudahlah... daripada bingung, pusing dan resah sendiri mikirin gak bisa mudik, mendingan nge-do'a-in mereka yang mudik, supaya sehat, selamat dan tepat waktu sampai di tujuan. Bisa bertemu dengan sanak saudara, berbagi rejeki (bagi yang rejekinya banyak...), dan tentunya berlebaran bersama di kampung halaman.

Lebaran Dulu Ya...

Lantaran gak mudik, iseng-iseng aku corat-coret (eh maaf... maksudnya ketak-ketik) buat ngisi artikel di blog ini. Mudah-mudahan, apa yang nantinya dapat ter-post, bisa mewakili aku dalam berbagi.


Tapi, sebelumnya aku ingin ngucapin Minal 'Aidin wal Faizin, mohon maaf lahir batin. Semoga di hari yang fitri ini, kita menjadi manusia-manusia yang kembali kepada fitrah-Nya. Amiiin....